Perpustakaan Pada Peradapan Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang menaruh perhatian besar pada tulis-menulis sejak
awal mulanya. Keterlibatan inilah yang mendorong cepatnya Islam menyebar ke
daerah-daerah yang kaya akan buku dan perpustakaan kuno. Mereka menemukan
papyrus (lontar) dari Mesir dan menggali naskah-naskah kuno di daerah-daerah
Telloh, Ur, Warka, Niniveh. Ugarit dan yang paling akhir Ebla yang terletak di
wilayah Mesopotamia dan Mesir pada sekitar 2000 - 3000 SM.
Perpustakaan
merupakan hal yang sangat Fundamental dalam dunia pendidikan. Karena
Perpustakaan selalu berkaitan dengan buku, dan buku akan selalu berkaitan
dengan ilmu. Di ruang Perpustakaan seorang Ilmuwan dapat mencari refrensi
penemuan – penemuan yang di temukan pendahulunya, dari perpustakaan seseorang
dapat mengembangkan wawasan pemikirannya, di sana juga seseorang dapat
seseorang dapat melakukan riset-riset kecil serta observasi-observasi dan
kemudian memuatnya kembali dalam bentuk informasi baru yang berguna bagi
dirinya dan orang lain.
Seiring dengan
perkembangan berbagai cabang ilmu pengetahuan dan munculnya karya tulis para
sarjana, berkembang pula produksi kertas yang tersebar luas di seluruh wilayah
Islam. Hal ini kemudian memberikan dorongan besar tidak saja bagi gerakan
penulis, penerjemahan dan pengajaran, akan tetapi juga berpengaruh pada gerakan
pengumpulan naskah. Keadaan ini berlangsung ketika seluruh peradaban muslim
dilanda debat hebat, dan buku menjadi kunci utama untuk menyampaikan gagasan.
Kebutuhan akan buku menyebabkan merebaknya perpustakaan di berbagai penjuru
dunia Islam. Mereka berlomba untuk membeli karangan-karangan ilmiah dari para
penulisnya begitu selesai ditulis. Sangatlah jarang istana, majid-masjid, dan madrasah
tidak memiliki perpustakaan, termasuk pada hartawan dan ulama yang cinta akan
ilmu pengetahuan, hampir semuanya memiliki perpustakaan (Suwito dan Fauzan
(ed.),2005:36).
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana latar belakang perpustakaan pada masa
peradaban masyarakat islam?
2.
Ada berapa jenis perpustakaan pada masa peradaban
masyarakat islam?
3.
Bagaimana peran perpustakaan pada masa peradaban
masyarakat islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Perpustakaan pada Masa Peradaban
Masyarakat Islam
Secara historis perpustakaan islam telah memberikan banyak kontribusi
dalam sejarah perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat,
khususnya dikalangan masyrakat islam. Isu perpustakaan Islam yang sangat
menarik dan controversial dalam perjalanan ummat Islam. Misalnya perustakaan
Islam bayt Al Hikmah di Baghdad pada masa abad ke-2 H.
Selain itu perlu dicatat bahwa fenomena semacam ini banyak ditemukan
dalam literatur-literatur wacana perpustakaan Islam. Isu yang menarik pula
adalah kemunculan perpustakaan muslim telah berbasis dari awal pembentukan
masyarakat Islam. Misalnya peneyediaan koleksi-koleksi Al-Qur’an di masjid
dan musholla serta tempat ibadah lainnya.
Di dalam Islam, perhatian yang tinggi terhadap pendidikan dan kemuliaan
buku sebagai media pengetahuan menjadi asas tumbuhnya perpustakaan dalam
peradaban Islam. Dalam Islam juga, buku tidak saja diperlakukan semata-mata
sebagai media, bahkan mempunyai nilai-nilai moral yang melandasi perhatian yang
diberikan padanya. Perhatian ini mengharuskan penyebaran meluas dan
pemeliharaan buku sebagai kegiatan yang mendukung ilmu pengetahuan dan pendidikan.
B.
Jenis – Jenis Perpustakaan Pada Masa Peradaban
Masyarakat Islam
Dalam masa peradaban ini ada berbagai perpustakaan – perpustakaan sebagai
berikut:
1.
Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum, yaitu perpustakaan yang dibangun
oleh Negara pendanaanya subsidi dari Negara dan msyarakat Lokasi perpustakaan
ini biasanya di Mesjid, Madrasah, rumah sakit dan lembaga lainnya.Perpustakaan
ini dipromotori oleh penguasa dan para ilmuan. Fasilitas buku lebih banya daan
luas. Perpustakaan jenis ini terbuka untuk semua lapisn masyarakat tanpa
kecuali. Aturan peminjaman tidak begitu ketat, kepada peminjam hanya diingatkan
untuk berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga kondisi buku, tidak dibenarkan
membuat coretan-coretan pada buku perpustakaan. Peminjam tidak dibenarkan
meminjamkan buku ke pihak yang ketiga dan harus mengembalikannya setelah
selesai menggunakannya.
Perpustakaan umum sangat banyak jumlahnya, barang kali untuk menemukan
suatu masjid atau sekolah – sekolah yang tidak memiliki perpustakaan dengan
koleksinya yang siap di telah dan muraja’ah bagi pelajar dan peneliti yang
sedang mengadakan penelitian. Yang termasuk perpustakaan umum adalah sebagai
berikut :
a.
Baitul Hikmah
Perpustakaan terbesar dalam dunia Islam adalah bayth al hikmah. Perpustakaan
ini dibangun oleh khalifah Harun Al Rasyid. Hal itu di dasarkan pada riwayat
ibnu Nadim yang berbicara tentang Abi Sahl, menyebutkan bahwa Abi Sahl pernah
bekerja di bawah Harun Al Rasyid pada khizanah Al-Hikmah. Perpustakaan ini masyhur
bukan pada masa Harun Al-Rasyid saja, tetapi juga pada masa Al Ma’mun yang terkenal
kecerdasannya. Karena beliau banyak mengambil manfaat dari perpustakaan
tersebut.
Pada masa itu perpustakaan-perpustakaan
tampaknya lebih menyerupai sebuah universitas ketimbang sebuah taman bacaan.
Orang-orang datang ke perpustakaan itu untuk membaca, menulis, dan berdiskusi.
Di samping itu, perpustakaan ini juga berfungsi sebagai pusat penerjemahan.
Tercatat kegiatan yang paling menonjol adalah terhadap buku-buku kedokteran,
filsafat, matematika, kimia, astronomi dan ilmu alam. Di masa-masa berikutnya
para ilmuwan Islam bahkan mampu mengembangkan dan melakukan inovasi dan
penemuan sendiri. Di sinilah letak sumbangan Islam terhadap ilmu dan peradaban
dunia.
Perpustakaan ini diawasi
langsung oleh khalifah. Selain karya-karya asing, buku karya ilmuan muslim
sendiri juga ada di Perpustakaan Baghdad ini. Koleksi buku Perpustakaan Baghdad
berjumlah 400 hingga 500 ribu jilid. Menurut riwayat, khalifah Al Makmun Al Rasyid, telah
memperkerjakan cendekiawan-cendekiawan terkenal pada perpustakaan ini
diantarnya yaitui Al Kindi -filosof-, untuk menerjemahkan karya-karya
Aristoteles ke dalam bahasa Arab. Al Kindi sendiri menulis hampir tiga ratus
buku tentang masalah-maslah kedokteran, filsafat sampai musik yang disimpan di
Bayt Al-hikmah. Musa Alkhawarizmi, matematikawan ternama dan penemu aljabar
juga bekerja di tempat ini dan menulis buku terkenalnya kitab Al-jabr
wa’al-muqabilah.
Pada perpustakaan ini para ulama dan intelektual
melakukan berbagai aktifitasnya. Begitu juga mahasiswa-mahasiswa Islam,
berdatangan ke perpustakaan tersebut untuk memperluas dan mendalami berbagai
jenis ilmu pengetahuan, seperti,. Mendalami Al-Qur’an, kesusasteraan dan
filsafat astronomi, tata bahasa, lexicography dan obat-obatan.
Namun, Perpustakaan yang
dibangun dengan susah-payah pada masa dinasti Abbasiyah ini dihancurkan
seketika oleh pasukanMongol (1258). Mereka membakar atau membuang ke Sungai
Tigris koleksi buku Perpustakaan Baghdad. Buku-buku
pengetahuan yang tak ternilai harganya, mereka lemparkan ke dalam sungai Tigris
sehingga hitam lantaran tinta yang luntur. Ini adalah pemusnahan buku paling mengerikan
dalam sejarah perpustakaan Islam. Tumpukan api unggun pembakaran buku
Perpustakaan Baghdad konon menyamai ketinggian menara Masjid Agung Baghdad
b.
Al-Haidariyah di An-Najaf
Perpustakaan ini masih ada sampai sekarang. Nama perpustakan ini diambil
dari kata “haidar” yaitu panggilan kepada imam Ali Ibnu Abi Thalib. Menurut
Haidar hal itu dikumandangkan oleh kaum Syiah di berbagai macam upacara –
upacara yang mereka lakukan. (Syihabuddin Qalyubi dkk,2003: 52).
c.
Darul Hikamah dan Daar Al –'Ilm di Kairo
Seorang khalifah dari Dinasti Fatimiyah, al-Hakim
(996-1021) mendirikan Darul Hikmah, yakni pusat pengajaran ilmu kedokteran dan
ilmu astronomi. Pada masa inilah muncul Ibnu Yunus (348-399 H./958-1009 M.)
seorang astronom besar dan Ibnu Haitam (354-430 H./965-1039 M.) seorang tokoh
fisika dan optik. Selain itu ia mendirikan Daar al-'Ilm, suatu perpustakaan
yang menyediakan jutaan buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Pada tahun
1013 al-Hakim membentuk Majelis Ilmu (Lembaga Seminar) di istananya, tempat
berkumpulnya sejumlah ilmuwan untuk mendiskusikan berbagai cabang ilmu.
Kegiatan ilmiah ini ternyata memunculkan sejumlah ilmuwan besar Mesir yang
pikiran dan karya-karyanya berpengaruh ke seluruh dunia Islam. Pendirian
perpustakan Darul Hikamah bertujuan untuk melenyapkan dari pikiran masyarakat tentang
keagungan baitul hikmah yang didirikan oleh harun Al_rasyid.di kota Baghdad.
Perpustakaan ini berisi tidak kurang dari 100.000 volume, termasuk 2.400
buah al-Qur’an berhiaskan emas dan perak yang disimpan dalam ruangan terpisah.
Perpustakaan ini mempunyai 40 lemari yang tiap lemarinya bias memuat sampai
18.000 buku. Selain itu, di perpustakaan ini juga disediakan segala yang diperlukan
seperti tinta, pena, kertas dan tempat tinta.
d.
Perpustakaan Sekolah – Sekolah
Perpustakaan ini begitu penting dalam masa – masa ini. Karena banyak
masyarakat yang sulit mendapatkan sekolah – sekolah (madrasah) yang tidak
memiliki sebuah perustakaan. Salah satu perpustakaan sekolah yang terkenal adalah
perpustakaan sekolah Nizamiyah di kota Baghdad.
Pada saat itu keberadaan
perpustakaan sangat kuat karena perpustakaan ini di dukung oleh penguasa dan
cendekiawan beserta masyarakat umum. (Anis masruri dkk).
e.
Perpustakaan Masjid Nabawi
Salah satu perpustakaan besar Islam yang ada sekarang adalah Perpustakaan
Masjid Nabawi. Perpustakaan ini didirikan pada pertengahan abad ke-14 H.
Pembangunannya dipimpin oleh Sayid Ahmad Yasin Al-Khiyari (wafat 1380 H).
Koleksi kitabnya sampai sekarang sudah bertambah hingga mencapai 60 ribu judul
buku. Koleksi kitab yang terdapat disana antara lain: kitab tauhid, tafsir
Alquran, tajwid, qiraat, dan ilmu-ilmu Alquran, Shahih Bukhari, Shahih Muslim,
Syarah Nawawi, kitab sejarah Islam, sejarah Makkah, sejarah Madinah, dan
buku-buku pelajaran bahasa Arab, kitab-kitab fikih dari empat mazhab (Syafi’i,
Hanafi, Maliki, dan Hambali), maupun kitab-kitab fikih dari mazhab-mazhab lain,
kitab-kitab ushul fikih, dan akhlak
Dari uraian di atas, tampaknya perpustakaan umum di masa peradaban itu
lebih condong ke masjid dan sekolah – sekolah. Karena di samping terdapat
kitab-kitab untuk dibaca atau diterjemahkan, di sana juga diperbolehkan
berdiskusi. Dan masih banyak perpustakaan dalam masa peradaban.
2.
Perpustakaan Semi Umum
Perpustakaan ini merupakan perpustakaan milik
khalifah atau raja-raja yang juga menyediakan berbagai macam buku ilmu
pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu. Dana perpustakaan ini secara mandiri
lokasinya di istana, rumah pejabat dan toko buku. Adapun promotornya adalah
khalifah, pejabat dan para ilmuwan. Koleksi yang tersedia juga banyak,
sementara peminjamnya terbatas kelompok tertentu. Perpustakaan semi umum
didirikan oleh para khalifah dan raja – raja untuk mendekatkan diri kepada ilmu
pengetahuan. Adupan perpustakaan semi umum antara lain :
a.
Perpustakaan An-Nashir Li Dinillah
Pendiri perpustakaan ini adalah khalifah An Nashir lidinillah. Beliau
yang dianggap sebagai orang yang mampu dalam mengembalikan keagungan dan
kemegahan kekhalifahan. Diantara hal yang sangat diperhatikan adalah kemajuan
ilmu pengetahuan. Sehingga ia sangat peduli terhadap perpustakaan.
b.
Perpustakaan Al-Muzta’sim billah
Pendiri perpustakaan ini adalah sebagai khalifah terakhir dari bani Abasiyah.
Beliau naik tahta kerajan pada tahun 1211 M dan dibunuh oleh bangsa moghul pada
tahun 1237 M sesudah jatuhnya kota Baghdad. namun ia berhasil memberikan
kontribusi ilmu pengetahuan dengan salah satu andilnya (Qalyubi, Syihabuddin
dkk, 2003 : 53).
c.
Perpustakaan khalifah – khalifah fathimiyah
Pada masa ini para petinggi kekhalifahan dan masyarakat memiliki
kepedulian terhadap ilmu pengetahuan. Oleh karena itu mereka rajin mengumpulkan
naskah berisi ilmu pengetahuan yang disimpan di perpustakaan mereka.
3.
Perpustakaan Pribadi
Yang dimaksud perpustakaan pribadi adalah perpustakaan yang dikelola oleh
pihak swasta atau pribadi dengan tujuan melayani keperluan bahan pustaka bagi
kelompok, keluarga, individu tertentu (Sulistiyo-Basuki, 1991:49).
Perpustakaan ini didirikan oleh ulama – ulama dan para sastrawan, khusus
untuk kepentingan mereka sndiri. Perpustakaan inisangat banyak karena hamper
semua ulama dan sastrawan memiliki perpustakaan untuk menjadi sumber dan
referensi bagi pembahsan dan penelitian mereka. Perpustakaan jenis ini antara
lain :
a.
Perpustakaan Al-Fathu Ibnu Haqam
Al-Fathu Ibnu Haqam ini adalah wazir dari Al Mutawakkil Al Abbasi. Dia
dibunuhbersamaan dengan khalifah Al Mutawakkil di Samura pada tahun 818 M. Dia
adalah seorang alim yang amat gemar membaca dan berwawasan luas (Masruri, Anis
dkk, 2006 : 101).
b.
Perpustakaan hunain Ibnu Ishaq
Hunain Ibnu Ishaq adalahseorang dokter dan penerjemah yang terkemuka di
masa Al Ma’mun. kecerdasan dan pengusaannya terhadap berbagai bahasa seperti
bahasa Yunani, Suryani, dan Persia. Dan dia telah diakui oleh masyarakat pada
zamannya (Syihabuddin Qalyubi, dkk, 2003 : 54).
c.
Perpustakaan Ibnul Harsyab
Abdullah ibnu Ahmad Al Harsyab Al Baghdad (wafat pada tahun 1138 M)
adalah orang yang paling pintar berbahasa arab dan dianggap ahli dalam bidang
nahwu, bahasa, tafsir, hadis dan nasab.
d.
Perpustakaan Al Muwaffaq Ibnul Mathran
Pendiri perpustakaan ini adalah Muwaffaqud Din Ibnul mathran
Al-Dimasyqi(wafat pada ahun 1158 M). ia kenal sebagai orang yang cerdas dan
rajin sedahkan keahliannya adalah ilmu kedokteran.
e.
Perpustakaan Al-Mubasysir Ibnu Fatik
Al Mubasysir adalah seorang pangeran Mesir terkemuka dan dikenal sebagai
ulama yang mahir dalam ilmu falak, ilmu pasti, filsafat, dan ilmu kedokteran.
Dia dikenal sangat ulung pada zamannya (Qalyubi, Syihabuddin dkk, 2003 : 54)
f.
Perpustakaan Jamaluddin Al Qifthi
Jamaluddin al-Qifthi (wafat tahun 64 H), ia mengumpulkan buku yang tidak
dapat digambarkan. Perpustakaannya selalu dituju oleh orang-orang dari berbagai
penjuru karena mengharapkan kemurahan dan kedermawanannya. Ia tidak mencintai
selain buku-bukunya. Ia mewakafkan dirinya untuk buku-buku. Ia mewasiatkan
perpustakaannya yang bernilai lima puluh dinar kepada An-Nashir (Suwito dan
Fauzan (ed.), 2005:42).
C.
Peran Perpustakaan Pada Masa Peradaban
Masyarakat Islam
Hal utama yng di analisis di dalam pembahasan ini adalah bagaimana peran
yang di emban oleh perpustakaan – perpustakaan yang ada dalam masa peradaban
masyarakat islam. Berbagai referensi yan g ada adapat dilihat bahwa peran
perpustakaan pada masa ini adalah sebagai berikut :
1.
Pusat belajar
Setelah masa Khulafaur Rasyidin, peradaban Islam
menampakkan perkembangan yang amat signifikan dalam masyarakat islam.
Perkembangan itu antara lain pada proses pendidikan yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat, terutama yang dapat dilihat pada masa Umaiyah dan
Abbasiyah. Kedua masa ini menunjukkan suatu kecemerlangan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan.
2.
Pusat penelitian
Sesungguhnya peran penelitian yang dilakukan oleh
perpustakaan pada masa awal Islam sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai peristiwa, misalnya utusan khalifah-khalifah atau raja-raja untuk
membahas suatu bidang ilmu tertentu di perpustakaan-perpustakaan yang terkenal
memiliki koleksi yang cukup besar dan lengkap seperti Baitul Hikmah dan Darul
Hikmah. Disamping itu, para peneliti dan cendekiawan yang mencoba mengembangkan
suatu ilmu yang berkaitan dengan keahliannya.
Banyak di antara mereka yang melakukan perjalanan dari
suatu perpustakaan ke perpustakaan lain untuk merumuskan dan melakukan
penemuan-penemuan baru. Tentu saja aktivitas semacam ini tidak pernah terhenti
sampai sekarang dan begitu pula pada masa datang selama perpustakaan
menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi.
3.
Pusat penterjemahan
Suatu hal yang amat menarik adalah di mana
perpustakaan pada masa itu menjadi jembatan dari kebudayaan. Misalnya,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan Yunani Kuno diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
untuk dipelajari oleh masyarakat. Dalam konteks ini perpustakaan menjadi
sponsor atas semua kegiatan tersebut. Aktivitas semacam ini telah mendapatkan
respon positif sehingga para penerjemah memperoleh status yang baik dalam
masyarakat.
Situasi ini mulai pada saat didirikannya perpustakaan
yang pertama dalam dunia Islam. Menurut Kurd Ali, orang yang pertama kali
menekuni bidang ini ialah Chalid Ibnu Jazid (meninggal tahun 656 M). Di lain
sumber dikatakan bahwa Ibnu Jazid telah mencurahkan perhatiannya terhadap buku
lama, terutama dalam ilmu kimia, kedokteran dan ilmu bintang.
4.
Puasat penyalinan
Salah satu hal yang dapat dibanggakan oleh kaum
Muslimin yaitu sejak dari abad pertengahan telah dirasakan pentingnya bagian
percetakan dan penerbitan dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu alat-alat
percetakan sebagaimana yang kita lihat di abad modern ini belum ada di masa
itu, maka untuk mengatasi hal ini mereka adakan seleksi penyalinan pada
tiap-tiap perpustakaan. Penyalinan buku itu diselenggarakan oleh
penyalin-penyalin yang terkenal kerapihan kerja dan tulisannya (Qalyubi,
Syihabuddin dkk, 2003 : 55-56)
BAB III
PENUTUP
Sebagai dampak pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif yang
dapat di elakkan pula adanya urgensi untuk mengembangkan ilmu perpustakaan dan
informasi. Meskipun ilmu perpustakaansudah muncul lebih dari seratus tahun yang
lalu. Tetapi ilmu ini belum banyak dikenal orang terutama di Indonesia.
Akibat dari itu banyak orang yang belum mengetahui ilmu perpustakaan
sebagai bentuk didiplin ilmu. Bahkan ada yang bilang bahwa ilmu perpustakaan
bukanlah suatu disiplin ilmu.
Memasuki abad ke 20 ilmu perpustakaan secara teoritis berkembang pesat.
Para pustakawan sudah mampu mengembangkan sebagai konsep dan teory sehingga
ilmu perpustakaan dan indformasi di sejajarkan dengan ilmu-ilmu yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Suwito dan Fauzan (ed.). 2005. Sejarah
Sosial Pendidikan Islam. Jakarta:Kencana.
Sulistiyo-Basuki. 1997. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Masruri, Anis dkk. 2006. Sejarah Perpustakaan Islam.
Yogyakarta:Pokja Akademi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
kelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino