Pendidikan Zaman Spanyol


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Membicarakan Spanyol, dalam konteks sejarah pendidikan dan peradaban Islam, sangat menarik untuk dicermati dan dikaji. Sebab, secara historis, berarti kita membicarakan perjalanan yang panjang, serta jatuh bangunnya umat Islam selama kurun waktu lebih dari 7,5 abad ini di daratan Eropa. Hal ini disebabkan ekspansi Islam ke Spanyol merupakan ekspansi wilayah yang paling gemilang dalam catatan sejarah kemiliteran dan peradaban. Di bidang peradaban, Spanyol telah membawa peranan penting dalam konteks sejarah peradaban dan kebudayaan Islam. Kepesatan perkembangan peradaban dan kebudayaan yang dikembangkan Spanyol Islam telah membawanya sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam di barat, sebagaimana halnya Baghdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di Timur.
Kehadiran dan perkembangan kebudayaan dan peradaban yang dikembangkan Spayol Islam bukan saja telah memberikan warna dan ketinggian peradaban dunia Islam, bahkan kehadirannya juga telah memainkan peranannya dalam membidani dan memberikan kontribusi yang besar terhadap terhadap kebangkitan Eropa pada abad pertengahan dari tidurnya yang panjang. Kegemilangan pendidikan yang diperkenalkan dunia Islam di Spanyol dari abad VI sampai abad X telah menyadarkan Barat akan ketertinggalannya selama ini. Untuk itu, mulai abad XI, Eropa mulai melakukan upaya pentransferan ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia Islam ke dunia Barat melalui Spanyol.
Selain itu, seperti kita ketahui juga, bahwasannya Spayol juga memiliki peranan yang cukup besar, karena telah melahirkan para filosof juga pembesar ilmu dunia yang karya-karya-karyanya sangat fonumenal.
Dengan melihat data sejarah tersebut, maka sangat beralasan untuk mengatakan bahwa, jika seandainya Islam tidak diseberangkan dari benua Afrika bagian utara ke semenanjung Iberia ( dalam hal ini Spanyol ), mungkin Eropa tidak akan mengalami kemajuan dalam peradabannya secepat yang kita saksikan dewasa ini.


B.  Rumusan masalah
1. Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?
2. Bagaimana perkembangan  pendidikan Islam di Spanyol?
3. Apa faktor-faktor yang mendukung kemajuan pendidikan di Spanyol?

C.  Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Spanyol
2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan di Spanyol
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung kemajuan pendidikan di Spanyol






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
Wilayah spanyol atau orang Arab menyebutnya dengan Andalusia merupakan semenanjung yang merupakan pintu gerbang untuk memasuki laut tengah. Spanyol yang pada saat itu di kuasai oleh ot[i]okrasi kecil Visigoth di bawah raja Roderick. Ekspansi pasukan Islam ke Spanyol yang di lakukan beberapa tahap pada bulan juli 710M sebanyak 900 orang melakukan penyelidikan dan penelitian untuk mendapatkan laporan mengenai kekuatan  mereka. Pasukan Roderick bertemu dengan pasukan Islam pada bulan juli 711M, dan Pasukan Roderick dapat dikalahkan oleh pasukan Islam.
Perkembangan Islam yang berlangsung lebih dari tujuh setengah abad dimana Islam memainkan peranan yang sangat besar. Sejarah panjang yang dilalui Umat Islam di Spanyol ini dapat dibagi menjadi enam periode, dimana tiap periode mempunyai corak pemerintahan dan dinamika masyarakat tersendiri.
Enam periode perkembangan Islam di Spanyol :
      1.   Periode Pertama (711-755 M).
        Pada periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat    tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Islam. Masa ini adalah masa peletakan dasar, asas dan tujuan invasi Islam di Spanyol. Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari berbagai pihak yang tidak senang terhadap Islam. Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulah Umayyah di Damaskus. [1]  Periode ini berakhir dengan datangnya atim, Abdurrahman al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755 M.
2.  Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini. Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Al-Dakhil (Yang Masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbas ketika yang terakhir ini berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan dinasti Bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Abdurrahman al-Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abdurrahman al-Ausath, Muhammad ibn Abdurrahman, Munzir ibn Muhammad, dan Abdullah ibn Muhammad.[2]
Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abdurrahman al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam, dan Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yang memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abdurrahman al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu.[3] Pemikiran filsafat juga mulai masuk pada periode ini, terutama di zaman Abdurrahman al-Aushath. Ia mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk datang ke Spanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak.
3.   Periode Ketiga (912-1013 M)
  Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir sampai munculnya "raja- raja kelompok" yang dikenal dengan sebutan Muluk al-Thawaij. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah, Pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah Baghdad. Abdurrahman al-Nashir mendirikan universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri.[4] Akhirnya pada tahun 1013 M, Dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu, Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.
  4.   Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negera kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern.
5.    Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun (086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas "undangan" penguasa-penguasa Islam di sana yang tengah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negeri-negerinya dari serangan-serangan orang-orang Kristen. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart (w. 1128). Dinasti ini datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd al-Mun'im. Antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh ke bawah kekuasaannya. Untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama setelah itu, Muwahhidun mengalami keambrukan. Pada tahun 1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M.
6.   Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman an-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu dihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi meninggal Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.

 B.  PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI SPANYOL
Pada awal masa kejayaan Islam di tanah Spanyol pada masa pemerintahan  Abdurahman III (912-961) dan al-Hakam (961-976). Dibawah pemerintahan kedua khalifah ini, Spanyol berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang sekaligus menandingi kejayaan Muslim Timur di bawah pemerintahan Dnasti Abasiyyah . Kemajuan yang dicapai meliputi berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan telah menarik minat para siswa Kristen dan Muslim yang bukan hanya dari dalam Spanyol melainkan juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika,dan Asia. Upaya dalam mengembangkan pendidikan dan peradaban Islam pada waktu itu adalah dengan mendirikan Lembaga Pendidikan.
Pada masa khalifah Abdurrohman III, universitas cordova berhasil didirikan. Universitas ini mengambil tempat di sebuah Masjid. Pada masa Al Hakam II (961-976 M), universitas tersebut diperluas lokasinya, dan bahkan mendatangkan para profesor dari Timur (Al Ahzar dan Nizhamiyah) sebagai dosen undangan untuk memberikan perkuliahan disana. Lembaga pendidikan yang ditawarkan pada masa itu telah memiliki kesamaan stratifikasi dengan pendidikan saat ini. Kesamaan itu adalah dengan diterapkannya tingkatan-tingkatan kelas tertentu (sistem klasikal) dalam proses pendidikannya. Hal ini berarti telah ada pengelolaan administrasi pendidikan yang telah rapi , baik yang menyangkut taraf perkembangan peserta didik, fasilitas, maupun materi yang akan diajarkan.
 1.   Kuttab
Pada lembaga pendidikan kuttab mempelajari beberapa bidang studi dan pelajaran-pelajaran yang memiliki meliputi fiqih, bahasa dan sastra, serta musik dan kesenian.
a. Fikih
Karena Spanyol Islam menganut mazhab Maliki, maka para ulama memperkenalkan materi fikih dari mazhab Imam Maliki. Para ulama  itu antara lain Abu akr Al-QuthiyahBaluthi dan ibn Hazm yang terkenal.
b. Bahasa dan Sastra
Bahasa  Arab menjadi bahasa resmi dan bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat di terima oleh golongan muslim maupun non Muslim, bahkan penduduk asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak  yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, sehingga mereka terampil dalam berbicara maupun tata bahasa.
c. Musik dan Kesenian
Syair merupakan ekspresi utama dari peradaban Spayol. Pada dasarnya syair didasarkan pada model-model syair Arab yang membangkitkan sentimen prajurit dan para penakhluk Arab.[5] Dalam bidang musik dan seni, Spanyol Islam memiliki tokoh seniman yang sangat terkenal, yaitu Al-Hasan ibn Nafi dikenal dengan julukan Ziryab. Setiap kali ada pertemuan dan perjamuan di Cordova, selalu mempertunjukkan kebolehannaya. Ia juga terkenal sebagai penggubah lagu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan para budak sehingga  kemasyhurannya tersebar luas.
2.     Pendidikan Tinggi
Dalam bidang pendidikan tinggi, Muslim Spanyol amat terkenal dan menjadi salah satu pusat pendidikan dunia menyaingi Mesir dan Bagdad. Berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah Abdurahman III yang selanjutnya dikembangkan al-Hakam II menandingi dua Universitas lainnya yaitu al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad. Keberadaan Universitas cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain seperti Eropa, afrika, dan Asia. [6] Di Universitas ini terdapat jurusan Astronomi, Matematika, Kedokteran, teologi dan hukum.
Setiap tahunnya Universitas ini menerima mahasiswa dalam jumlah ribuan. Selain itu ijazah yang dikeluarkan dari universitas ini memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di kerajaan. Di samping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang tidak kalah mashurnya dengan Universitas Cordova. Universitas ini di dirikan oleh Khalifah Nashariyah ketujuh yaitu Yusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354 ). Di universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang di apit oleh patung-patung singa.
              Kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini meliputi kajian teologi, ilmu hukum, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi. Adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan. Selain itu, para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri.
Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh berbeda dengan kedua Universitas sebelumnya cordova dan Granada, di kedua Universitas ini juga diajarkan tentang teologi, hukum Islam, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi.
Untuk pengembangan ilmu-ilmu akal, mereka lakukan dengan jalan penerjemahan karya-karya Yunani kuno dan Persia ke dalam bahasa Arab, terutama karya-karya Aristoteles dan Plato. Karya-karya tersebut kemudian mereka analisis dalam framework ajaran islam. Analisa yang komprehensif itu dilakukan dengan jalan melaksanakan serangkaian percobaan diberbagai laboratorium yang telah disediakan oleh penguasa waktu itu. Dari hasil observatorium inilah kemudian mereka sterilkan dan formulasikan sesuai dengan nilai-nilai islami. Hasil yang mereka peroleh tersebut kemudian mereka tulis menjadi buku dan disebarluaskan kepada masyarakat umum, kecuali filsafat dan ilmu nujum yang terbatas pada orang-orang tertentu. Dari sini, dapat dilihat bahwa pengembangan ilmu-ilmu
Ø  Filsafat.
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur.
Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain :
1.  Solomon Ben Gabirol ( Didunia barat ia terkenal dengan nama Avicebrol,Avencebrol) Ia dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah(SumberKehidupan).
2.IbnBajjahl
3.IbnThufayl.
4.IbnRusdy.. Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan “Sang Komentator” sedangkan Aristoteles sebagai ”sang Guru “.
Ø  Tasawuf
Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn Arabi. Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191M) di Timur.
Ø  Bidang Sains
Dalam bidang sains Muslim Spanyol juga turut membidani lahirnya tokoh-tokoh terkenal,antara lain:
1.BidangKedokteran
Tokoh terkenalnya adalah Ibn Rusdy. Selain sebnagai filosof ia juga ahli kedokteran . namun kemahirannya dalam filsafat membuat keahlian dalam kedokterannya tertutupi. Karya Monumentalnya dalam bidang ini adalah al-Kulliyat fi al-Thibb (generalitas dalam kedokteran).
2.BidangAstronomi
Kajian-kajian astronomi di Spanyol mencapai puncaknya setelah pertengahan aabad k-10 dan berkembang pesat melalui kontribusi dari penguasa Cordova, Seville, dan Toledo. Para ahli astronomi Spanyol pada Umumnya mempercayai pengaruh bintang sebagai sebab terjadinya berbagai peristiwa penting antara kelahiran dan kematian manusia di dunia ini.
Selain itu dalam mengembangkan pemikiran Astronominya mereka memakai kerangka karya-karya astronomi dan astrologi yang di tulis oleh ahli astronomi Muslim Timur. Para ahli astronomi paling awal dari Muslim Spanyol adalah al-Majriti (w.1007) darai Cordova, al-Zarqali (1029-1087M) dari Toledo dan Ibn Aflah (w. antara 1140-1150M).
3.BidangSejarah
Dalam bidang ini terdapat 2 tokoh yang amat terkenal, yaitu Ibn Khatib dan Ibn Khaldun. Ibn Khatib (1313-1374M) berasal dari keluarga arab yang pindah ke Spanyol dari Suria. Ia terkenal dengan karyanya yang menceritakan tentang riwayat Kota Granada.
Sedangkan Ibn Khaldun (1332-1406M) lahir di Tunis. Karya monumentalnya dalam sejarah adalah “ Kitab al-Ibar Wa diwan al-Mubtada, Wa al-Khabar Fi Ayyam al-Arab Wa al-Ajam Wa al-Barbar ” (buku tentang ibarat, daftar subjek dan prediket, serta sejarah bangsa Arab, Persia dan Berber).
Buku tersebut terdiri atas 3 bagian, bagian pertama berisi Muqaddimah yang menjadi jilid pertama. Bagian kedua bagian utama yang membahas kehidupan orang Arab dan bangsa-bangsa sekitarnya. Bagian ketiga berisi tentang sketsa sejarah Berber dan dinasti-dinasti Muslim Afrika.
4.BidangGeografi
Tokoh dalam bidang ini adalah al-Bakri dan al-Idrisi. Al-Bakri meninggal tahun 1094, ia merupakan ahli geografi pertama yang mashur pada abad 11 M. karya monumentalnya adalah “al-Masalik wa al-Mamalik”(buku mengenai jalan dan kerajaan).
Sedangkan al-Idrisi lahir di Ceuta pada tahun 1100M. karya monumentalnya adalah ”Kitab Nadzah al-Muslak Fi Ikhtira al-Afaq” dan “Kitab al-Jami’ Li asytat an-Nabat”. Sumbangannya terhadap pengetahuan adalah menggambarkan secara astronomis letak suatu tempat dipermukaan bumi.
Selain kedua nama di atas, terdapat juga nama Ibn Jubayr dan Ibn Baththutah. Ibn bathuthah lahir di Tangier pada tahun 1304 dan meninggal di Maroko pada tahun 1377. Dalam perjalanan ketimurnya, Ibn Bathuthah mencapai Ceylon, Bengal, Benua Maldive dan China. Sedangkan dalam perjalanan terakhirnya pada tahun 1353 ia sampai pedalaman Afrika.
Ø  Musikdankesenian
Dalam bidang musik dan kesenian, Muslim Spanyol terkenal dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang mendapatkan julukan Zaryab. Selain itu, ia juga terkenal dengan kemahirannya dalam menggubah lagu. Kemahirannya tersebut bukan hanya untuk dinikmatinya sendiri malainkan ia juaga mengajarkannya pada anak-anaknya baik pria maupun wanita seta pada budak-budaknya.
Ø  BahasadanSastra
Tokoh yang terkenal dalam bidang ini adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Zubaydi (928-989M) dan Ali Ibn Hazm (994-1064M). al-Zubaydi pada masa al-Hakam diangkat menjadi pengawas pendidikan anak laki-lakinya Hisyam yang pada akhirnya di angkat menjadi Qadhi dan ketua Pengadilan di Seville. Karya utamanya adalah daftar klasifikasi ahli tata bahasa dan ahli filologi yang bermunculan sepanjang hidupnya. Sedangkan Ibn Hazm merupakan pujangga besar dan yang mempunyai pemikiran murni. Menurut Ibn Khalikhan dan al-Qifthi bahwa Ibn Hazm memiliki karya tak kurang dari 4 ratus jilid buku yang berisi tentang sejarah, teologi, hadis, logika dan puisi. Salah satu bukunya adalah “ Thauq al-Hamamah”(kalung merpati) sebuah antologi syair-syair cinta yang memuja konsep cinta Platonis. Selain itu, pada saat Islam berkuasa bahasa Arab menjadi bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat di terima oleh golongan muslim maupun non Muslim, bahkan penduduk asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka.

  C. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN PENDIDIKAN DI SPANYOL
Adanya dukungan dari para penguasa. Kemajuan Spanyol Islam sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa serta mencintai ilmu pengetahuan, juga memberikan dukungan dan penghargaan terhadap para ilmuwan dan cendekiawan.
Didirikannya sekolah-sekolah dan universitas –universitas dibeberapa kota di Spanyol oleh  Abd Rahman III al-Nasir. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas.
Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat 70 buah yang tersebar di seluruh penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar terdapat di Cordova. Perpustakaan ini pembangunannya di pelopori oleh Khalifah Muhammad I (852-886) yang kemudian di perluas oleh Abdurahman III dan menjadi perpustakaan terbesar dan terbaik pada masa pemerintahan al-Hakam II. Di perpustakaan ini terdapat koleksi buku sekitar 4 juta. Pada masa al-Hakam II perpustakaan ini di buka untuk umum. Setiap orang yang menuntut ilmu dapat menggunakan fasilitas perpustakaan ini. Selain itu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam finansial sering kali mendapatkan bantuan dari Khalifah al-Hakam II ini.
Di samping itu, terdapat juga perpustakaan pribadi yang perlu di catat atas keberadaannya, yaitu pertama perpustakaan al-Hakam II. Kedua Perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova.
Di perpustakaan al-Hakam II tersebut terdapat koleksi sekitar 600.000 volume yang membutuhkan 24 volume katalogus untuk judul dan diskripsi.
Yang kedua adalah perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Didalamnya terdapat koleksi –koleksi buku langka dan masterpis-masterpis kaligrafi. Diperpustakaannya, Abul Mutrif memperkerjakan 6 orang sebagai penyalin dapat bekerja penuh waktu. Di akhir hayatnya perpustakaan ini di lelang dan terjual sekitar 40.000 dinar pada tahun 1011 M.
Tidak hanya lembaga pendidikan yang di bangun di tanah spanyol, pada saat itu pula lahirlah para tokoh ilmuan, filosof dan dan tokoh pendidikan yang lainya. Masyarakatmuslim Spanyol sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya terbangun dari beberapa komponen masyarakat. didalamnya terdiri atas komunitas arab( Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk Islam yang di kenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar ( Umat Islam Dari Afrika Utara ), al-Shaqalibah , Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan Islam di Spanyol.












BAB III
KESIMPULAN

Spanyol atau Andalusia yang merupakan saksi bisu berkembangnya kejayaan Islam, dimana para tokoh pembesar dunia lahir di Andalusia, perkembangan pendidikan yang begitu pesat, dimana pemerintahan pada masa itu begitu gencar melakukan pembangungan sebagai sarana pendidikan. Pembangunan perpustakaan-perpustakaan di samping sekolah-sekolah maupun universitas. Lahirnya para filosof dan para pembesar ilmu dunia seperti ibn rusd, ibn sina, al-kindi, ibn majjah, dan lainya, merupakan saksi kejayaan Islam di tanah Andalusia. Dimana ilmu-ilmu berkembang pesat. Lahirnya ilmu filsafat kontemporer yang di padukan dengan filsafat klasik dari timur dan lahirnya ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu tasawuf, sains, bahasa dan sastra. Sebagai bukti masa kejaan Islam di tanah Andalusia atau Spanyol.


















Daftar pustaka

[1] Mukti Ali, Sejarah Islam Pra Modern, Jakarta PT. Raja Gradindo Persada, 1995
2. Badri Yatim,  Sejarah Peradaban Islam Jakarta PT Rajagrafind o Persada 1997
3 A. Syalabi, Sejarah  dan kebudayaan Islam, Jakarta: al-Husna Zikra 1982

5  Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, terj. Ghufron Amasadi, Jakarta Rajawali Pers, 2003
6 Ziauddin Alaviducation Thought in the Middle Ag: Pen Abuddin Nata, Bandung” Angkasa 2000
http : //id.wikipedia.org/wiki/Bani_Abbasiyah
http : // wordpres.com
PROF. DR. Fu’adi Imam, M.Ag.,Sejarah Pendidikan Islam. Tulungagung: Teras, 2011
Prof.Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag, Sejarah Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2011


[1] Montgomery Watt, kejayaan islam., hlm. 41


[1]  Mukti Ali, Sejarah Islam Pra Modern, Jakarta PT. Raja Gradindo Persada, 1995

[2] Badri Yatim, 2000:95
[3] A. Syalabi, jilid 4: 1979: 41-50
[4] Yatim: 97
[5]  Ira M. Lapidus, 1999 : 584
[6] Ziauddin Alavi: Pen Abuddin Nata, 22:16


[i]

Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Landasan Religius Pendidikan

PARADIGMA PENDIDIKAN

Teknik-teknik supervisi pendidikan